Arti warna BAB Bayi

Sumber: mahadewi.blogsome.com


Frekuensi yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu.
Waspadai bila warnanya putih atau disertai darah.
Kegiatan buang air besar pada bayi kadang membuat khawatir orang tua.
Warna, bentuk dan polanya yang berbeda dengan orang dewasa inilah yang kerap menimbulkan kecemasan.
Sebelum kita menjadi cemas, berikut penjelasan dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A, tentang feses bayi.
WARNA Umumnya, warna-warna tinja pada bayi dapat dibedakan menjadi kuning atau cokelat, hijau, merah, dan putih atau keabu-abuan. Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi, dapat dideteksi dari warna-warna tinja tersebut.
Kuning
Warna kuning diindikasikan sebagai feses yang normal. Kata Waldi,warna feses bayi sangat dipengaruhi oleh susu yang dikomsumsinya. "Bila bayi minum ASI secara eksklusif, tinjanya berwarna lebih cerah dan cemerlang atau didominasi warna kuning, karenanya disebut golden feces. Berarti ia mendapat ASI penuh, dari foremilk (ASI depan) hingga hindmilk (ASI belakang)."Warna kuning timbul dari proses pencernaan lemak yang dibantu olehcairan empedu. Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan beberapawaktu di dalam kandung empedu sampai saatnya dikeluarkan. Bila di dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung empedu akan berkontraksi(mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairannya keluar. Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus. Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula, warna feses akan menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, agak cokelat,cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan.
Hijau
Feses berwarna hijau juga termasuk kategori normal. Meskipun begitu,warna ini tidak boleh terus-menerus muncul. "Ini berarti cara ibu memberikan ASI-nya belum benar. Yang terisap oleh bayi hanya foremilk saja,sedangkan hindmilk-nya tidak." Kasus demikian umumnya terjadi kalau produksiASI sangat melimpah.Di dalam payudaranya, ibu memiliki ASI depan (foremilik) dan ASIbelakang (hindmilk). Pada saat bayi menyusu, ia akan selalu mengisap ASI depan lebih dulu. Bagian ini mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak. Sifatnya yang mudah dan cepat diserap membuat bayi sering lapar kembali. Sedangkan, ASI belakang (hindmilk) akan terisap kalau foremilk yang keluar lebih dulu sudah habis. Hindmilk mengandung banyak lemak. "Lemak ini yang membuat tinja menjadi kuning."Nah, kalau bayi hanya mendapat foremilk yang mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaanyang akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu), sehingga bayimerasa tak nyaman (kolik).
Mestinya yang bagus itu tidak hijau terus, tapi hijau kuning, hijaudan kuning, bergantian. "Ini berarti bayi mendapat ASI yang komplet, dariforemilk sampai hindmilk supaya kandungan gizinya komplet. Nah, ibu harus mengusahakan agar bayinya mendapat foremilk dan hindmilk sekaligus."Sayangnya, disamping ASI, ibu juga kerap memberikan tambahan susu formula. Sebelum proses menyusunya mencapai hindmilk, anak sudah telanjurdiberi susu formula hingga kenyang. Akibatnya, ia hanya mendapat ASI foremilk saja.Waldi menyarankan, "Berikan ASI secara eksklusif. Perbaiki penatalaksanaan pemberiannya agar bayi bisa mendapat foremilk dan hindmilk." Kiatnya mudah; susui bayi dengan salah satu payudara sampai ASI di situ habis, baru pindah ke payudara berikutnya.
Merah
Warna merah pada kotoran bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang menyertai. Namun dokter tetap akan melihat, apakah merah itu disebabkan darah dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya.Jika bayi sempat mengisap darah ibunya pada proses persalinan, makapada fesesnya akan ditemukan bercak hitam yang merupakan darah. Umumnya bercak itu muncul selama satu sampai tiga hari. "Jadi, tinggal dites saja,asalnya dari mana? Dari darah ibu atau darah bayi." Bila darah itu tetap muncul pada fesesnya (bisa cair ataupun bergumpal), dan ternyata bukan berasaldari darah ibu, maka perlu diperiksa lebih lanjut. Kemungkinannya hanyadua, yaitu alergi susu formula bila bayi sudah mendapatkannya, danpenyumbatan pada usus yang disebut invaginasi. Dua-duanya butuh penanganan. Kalau ternyata invaginasi, bayi harus segera dioperasi."Darah ini sangat jarang berasal dari disentri amuba atau basiler,karena makanan bayi, kan, belum banyak ragamnya dan belum makan makanan yangkotor." Kalau penyakitnya serius, biasanya bayi juga punya keluhan lain,seperti perutnya membuncit atau menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan.
Putih/Keabua-abuan
Waspadai segera jika feses bayi yang baru lahir berwarna kuningpucat atau putih keabu-abuan. Baik yang encer ataupun padat. Warna putihmenunjukkan gangguan yang paling riskan. Bisa disebabkan gangguan pada hati ataupenyumbatan saluran empedu. "Ini berarti cairan empedunya tidak bisa mewarnai tinja, dan ini tidak boleh terjadi karena sudah ‘lampu merah’."Waldi menegaskan, bila bayi sampai mengeluarkan tinja berwarnaputih, saat itu juga ia harus dibawa ke dokter. Jangan menundanya sampaiberminggu-minggu karena pasti ada masalah serius yang harus diselesaikansebelum bayi berumur tiga bulan. Sebagai langkah pertama, umumnya dokterakan segera melakukan USG pada hati dan saluran empedunya."Yang sering terjadi, ibu terlambat membawa bayinya. Dipikirnyatinja ini nantinya akan berubah. Padahal kalau dibiarkan, dan bayinya barudibawa ke dokter sesudah berumur di atas tiga bulan, saat itu si bayi sudahtidak bisa diapa-apakan lagi karena umumnya sudah mengalami kerusakan hati.Pilihannya tinggal transplantasi hati yang masih merupakan tindakan pengobatanyang sangat mahal di Indonesia."BENTUKFeses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentukseperti ter atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayiyang dibawa dari kandungan. Setelah itu, feses bayi bisa bergumpal-gumpalseperti jeli, padat, berbiji/seeded dan bisa juga berupa cairan.Feses bayi yang diberi ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisaseperti pasta/krem, berbiji (seeded), dan bisa juga seperti mencret/cair.Sedangkan feses bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan merongkol/bulat. Makanya bayi yang mengonsumsi susuformula, kadang suka bebelan (susah buang air besar, Red), sedangkan yang mendapat ASI tidak.Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair,hal itu perlu dicurigai. "Bisa jadi si bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsumsinya atau susu itu tercemar bakteri yang mengganggu usus."Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikanASI yang diselang-seling susu formula. Misalnya, akan sulit menentukanapakah feses yang cair/mencret itu berasal dari ASI atau susuformula."Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaannya memang belum sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah,atau keluhan lain, dan jumlahnya sangat banyak serta mancur, berarti memang ada masalah dengan bayi. Ia harus segera dibawa ke dokter.
FREKUENSI
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu, karena frekuensi BAB bayitidak sama dengan orang dewasa. Kalau ibu mungkin sehari cuma sekali, jadi kalau anaknya sampai lima kali sehari, ini sudah membuat cemas."Padahal frekuensi BAB setiap bayi berbeda-beda. Bahkan, bayi yangsama pun, frekuensi BAB-nya akan berbeda di minggu ini dan minggudepannya. "Itu karena bayi belum menemukan pola yang pas. Umumnya di empat atau lima minggu pertama, dalam sehari bisa lebih dari lima kali atau enam kali.Enggak masalah, selama pertumbuhannya bagus."Bayi yang minum ASI eksklusif, sebaliknya bisa saja tidak BAB selamadua sampai empat hari. Bahkan bisa tujuh hari sekali. Bukan berarti ia mengalami gangguan sembelit, tapi bisa saja karena memang tidak ada ampasmakanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan baik. Feses yangkeluar setelah itu juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yangdisertai banyak lendir, atau berbau busuk dan disertai demam dan penurunanberat badan bayi."Jadi yang penting lihat pertumbuhannya, apakah anak tidak rewel danminumnya bagus. Kalau tiga hari belum BAB, dan bayinya anteng-anteng saja, mungkin memang belum waktunya BAB."Santi Hartono. Ilustrator: Pugoeh
Harus BAB Dalam 24 Jam Pertama Bayi yang pencernaannya normal, akan BAB pada 24 jam pertama setelahdilahirkan. BAB pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitamkehijau-hijauan dan lengket seperti aspal yang merupakan produk darisel-sel yang diproduksi dalam saluran cerna selama ia dalam kandungan.BAB pertama dalam 24 jam penting artinya, karena menjadi indikasiapakah pencernaannya normal atau tidak. "Ada penyakit yang bisa ditentukandengan melihat apakah BAB pertama dalam 24 jam terjadi atau tidak," kataWaldi. Contohnya, penyakit Hirschsprung yang merupakan gangguan pengeluarantinja akibat tidak adanya syaraf tertentu pada usus sebelah bawah.BAB ini juga bisa dijadikan patokan oleh dokter kalau bayi mengalamimasalah pencernaan di kemudian hari. Misalnya, kalau BAB tidak lancar diminggu berikut. "Bila catatan menunjukkan bahwa si bayi melakukan BAB pada kurun 24 jam sesudah lahir, dokter akan mengesampingkan kemungkinan Hirschsprung atau penyumbatan. Jika tidak, dokter akan memikirkan kemungkinan-kemungkinan ini,dan biasanya jawabannya adalah operasi."Itulah sebabnya, penting bagi para ibu yang habis bersalin untuk menanyakan pada suster/bidan apakah bayinya sudah BAB dalam waktu 24 jam.Jangan lupa mengingatkan suster/bidan untuk mencatatnya di buku anak, karenacatatan ini penting di kemudian hari.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Selamat malam. Saya ingin banget baca post ini, tapi kombinasi warnanya (biru dengan tulisan hijau) bikin gak bisa dibaca sama sekali.

mumu mengatakan...

artikelnya bagus sangat membantu,, maaf klo blh saran warna fontnya silauu