Pita Kuning

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.

Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, “Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.”

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu, “Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan…kita mesti lihat apa yang akan terjadi…”

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya…

Dia tidak melihat sehelai pita kuning…

Tidak ada sehelai pita kuning….

Tidak ada sehelai……

Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning….bergantungan di pohon beringin itu…Ooh…seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning…!!!!!!!!!!!!

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, “Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree”, dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973.

Bebek

Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka. Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam.

Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.

Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, "Sally, cuci piring."

Tetapi Sally berkata, "Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?"

Dan Sally berbisik, "Ingat bebek?"

Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, "Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan."

Tetapi Sally tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu."

Kembali dia berbisik, "Ingat bebek?"

Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.

Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, "Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu."

Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Yesus Kristus juga selalu berdiri dijendela. Dan Dia melihat segalanya.

Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu.

Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga melupakan."

TIKET KERETA API

Semenjak kecil, saya takut untuk memperingati hari ibu karena tak berapa lama setelah saya lahir, saya dibuang oleh ibu saya.

Setiap kali peringatan hari ibu, saya selalu merasa tidak leluasa karena selama peringatan hari ibu semua acara televisi menayangkan lagu tentang kasih ibu, begitu juga dengan radio dan bahkan iklan biskuit pun juga menggunakan lagu tentang hari ibu.

Saya tidak bisa meresapi lagu-lagu seperti itu. Setelah sebulan lebih saya dilahirkan, saya ditemukan oleh seseorang di stasiun kereta api Xin Zhu. Para polisi yang berada di sekitar stasiun itu kebinggungan untuk menyusui saya. Tapi pada akhirnya, mereka bisa menemukan seorang ibu yang bisa menyusui saya. Kalau bukan karena dia, saya pasti sudah menanggis dan sakit. Setelah saya selesai disusui dan tertidur dengan tenang, para polisi pelan-pelan membawa saya ke De Lan Center di kecamatan Bao Shan kabupaten Xin Zhu. Hal ini membuat para biarawati yang sepanjang hari tertawa ria akhirnya pusing tujuh keliling.

Saya tidak pernah melihat ibu saya. Semasa kecil saya hanya tahu kalau saya dibesarkan oleh para biarawati. Pada malam hari, di saat anak-anak yang lain sedang belajar, saya yang tidak ada kerjaan hanya bisa menggangu para biarawati. Pada saat mereka masuk ke altar untuk mengikuti kelas malam, saya juga akan ikut masuk kedalam.

Terkadang saya bermain di bawah meja altar, mengganggu biarawati yang sedang berdoa dengan membuat wajah-wajah yang aneh. Dan lebih sering lagi ketiduran sambil bersandar di samping biarawati. Biarawati yang baik hati itu tidak menunggu kelas berakhir terlebih dahulu, tetapi dia langsung menggendong saya naik untuk tidur. Saya curiga apakah mereka menyukai saya karena mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk keluar dari altar.

Walaupun kami adalah anak-anak yang terbuang, tetapi sebagian besar dari kami masih memiliki keluarga. Pada saat tahun baru ataupun hari raya, banyak sanak saudara yang datang menjemput. Sedangkan saya, dimana rumah saya pun saya tidak tahu.

Juga karena inilah para biarawati sangat memperhatikan anak-anak yang tidak memiliki sanak saudara sehingga mereka tidak memperbolehkan anak-anak lain menggangu kami. Sejak kecil prestasi saya cukup bagus dan para biarawati mencarikan banyak pekerja sosial untuk menjadi guru saya. Kalau dihitung-hitung sudah cukup banyak yang menjadi pengajar saya. Mereka adalah lulusan dan dosen dari universitas Jiao dan universitas Qing, lembaga penelitian, dan insinyur. Guru yang mengajarkan saya IPA pada tahun sebelumnya adalah seorang mahasiswa dan sekarang dia telah menjadi asisten dosen. Guru yang mengajari saya Bahasa Inggris adalah seorang yang jenius. Tidak heran sejak kecil kemampuan saya dalam berbahasa Inggris sudah bagus.

Para biarawati juga memaksa saya untuk belajar piano. Semenjak kelas 4 SD, saya telah menjadi pianis di gereja dan pada saat misa saya yang bertanggung jawab untuk bermain piano. Karena didikan yang saya dapatkan di gereja, kemampuan berbicara saya pun juga bagus. Di sekolah saya sering mengikuti lomba berpidato, pernah juga menjadi perwakilan alumni untuk mengikuti debat.

Tetapi saya sama sekali tidak pernah mendapatkan peran yang penting dalam acara peringatan hari ibu..

Walaupun saya suka memainkan piano tetapi saya mempunyai satu prinsip. Saya tidak akan memainkan lagu-lagu yang berhubungan dengan hari ibu, kecuali jika ada orang yang memaksa saya. Tetapi tetap saja saya tidak akan memainkan lagu-lagu tersebut atas dasar keinginan saya sendiri.

Terkadang saya pernah berpikir, siapakah ibu saya? Saat membaca novel, saya menebak bahwa saya adalah anak haram, ayah meninggalkan ibu dan ibu yang masih muda akhirnya membuang saya.

Mungkin karena kepintaran saya yang cukup bagus, ditambah lagi dengan adanya bantuan dari pengajar yang sepenuh hati membantu, saya dengan lancar bisa lolos ujian masuk jurusan arsitektur di Universitas Xin Zhu. Saya menyelesaikan kuliah sambil bekerja sambilan. Biarawati Sun yang membesarkan saya terkadang datang mengunjungi saya. Jika teman-teman kuliah saya yang bandel-bandel itu melihat biarawati Sun, mereka akan langsung berubah menjadi kalem. Banyak teman-teman saya yang setelah mengetahui latar belakang saya, datang menghibur saya. Mereka juga mengakui, bahwa saya mempunyai pembawaan yang baik, dikarenakan saya dibesarkan oleh para biarawati

Saat wisuda, orang tua dari mahasiswa lain semua berdatangan, sedangkan keluarga saya satu-satunya yang hadir hanya biarawati Sun.

Kepala jurusan saya bahkan meminta biarawati Sun untuk foto bersama.

Di masa wajib militer, saya kembali ke De Lan Center. Tiba-tiba saja di hari itu biarawati Sun ingin membicarakan hal yang serius dengan saya. Dia mengambil sebuah amplop surat dari raknya dan dia mempersilahkan saya untuk melihat isi-isi dari amplop surat itu.

Di dalam amplop surat itu, terdapat dua lembar tiket kereta.

Biarawati Sun berkata pada saya bahwa pada saat polisi mengantar saya ke tempat ini, dalam baju saya terselip dua lembar tiket perjalanan dari tempat tinggal asal ibu saya menuju stasiun Xin Zhu.

Tiket pertama adalah tiket bus dari salah satu tempat di bagian selatan menuju ke Ping Dong. Dan tiket yang satunya lagi adalah tiket kereta api dari Ping Dong ke Xin Zhu. Ini adalah tiket kereta api yang lambat. Dari situ saya baru tahu bahwa ibu kandung saya bukanlah orang yang berada.

Biarawati Sun mengatakan pada saya bahwa mereka biasanya tidak suka mencari latar belakang dari bayi-bayi yang telah ditinggalkan. Oleh karena itu, mereka menyimpan dua tiket kereta ini dan memutuskan untuk memberikannya pada saat saya sudah dewasa.

Mereka telah lama mengamati saya dan pada akhirnya mereka menyimpulkan bahwa saya adalah orang yang rasional. Jadi seharusnya saya mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah ini. Mereka pernah pergi ke kota kecil ini dan menemukan bahwa jumlah penduduk kota kecil itu tidak banyak. Jadi jika saya benar-benar ingin mencari keluarga saya, seharusnya saya tidak akan menemui kesulitan.

Saya selalu terpikir untuk bertemu dengan orang tua saya. Tetapi setelah memegang dua tiket ini, mulai timbul keraguan dalam hati saya. Saya sekarang hidup dengan baik, mempunyai ijazah lulusan S1, dan bahkan memiliki seorang teman wanita akan menjadi teman hidup saya. Mengapa saya harus melihat ke masa lalu? Mencari masa lalu yang benar-benar asing bagi saya. Lagi pula besar kemungkinan kenyataan yang didapatkan adalah hal yang tidak menyenangkan.

Biarawati Sun justru mendukung saya untuk pergi ke kota asal ibu saya. Dia menggangap kalau saya akan memiliki masa depan yang cerah.

Jika teka-teki tentang asal-usul kelahiran saya tidak dijadikan alasan sebagai bayangan gelap dalam diri saya, dia terus membujuk diri saya untuk memikirkan kemungkinan terburuk yang akan saya hadapi, yang seharusnya tidak akan menggoyahkan kepercayaan diri saya terhadap masa depan saya.

Saya akhirnya berangkat ke kota yang berada di daerah pegunungan, yang bahkan tidak pernah saya dengar namanya. Dari kota Ping Dong saya harus naik kereta api selama satu jam lebih untuk tiba di sana .

Saat musim dingin, walaupun berada di daerah selatan, di kota ini hanya terdapat satu kantor polisi, satu pos kota, satu Sekolah Dasar, dan satu Sekolah Menengah Pertama, selain itu tidak ada lagi gedung yang lainnya.

Saya bolak-balik ke kantor polisi dan pos kota untuk mencari data kelahiran saya. Akhirnya saya menemukan dua dokumen yang berhubungan dengan diri saya. Dokumen pertama adalah data mengenai kelahiran seorang anak laki-laki. Dokumen kedua adalah data laporan kehilangan anak. Hilangnya anak itu adalah di saat hari kedua saya dibuang satu bulan lebih setelah saya dilahirkan. Menurut keterangan dari biarawati, saya ditemukan di stasiun Xin Zhu. Sepertinya saya sudah menemukan data-data kelahiran saya.

Sekarang masalahnya adalah ayah saya telah meninggal dunia dan ibu saya juga telah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu. Saya mempunyai seorang kakak laki-laki. Kakak saya telah meninggalkan kota dan tidak tahu ke mana perginya.

Karena ini adalah kota kecil, maka semua orang saling mengenal.

Seorang polisi tua di kantor polisi memberitahu saya, bahwa ibu saya selalu bekerja di SMP. Dia lalu membawa saya menemui kepala SMP itu.

Kepala sekolah itu adalah seorang wanita dan beliau menyambut saya dengan ramah. Dia membenarkan bahwa ibu saya pernah bekerja di sini.

Dan beliau sangat baik hati, sedangkan ayah saya adalah orang yang sangat malas. Saat pria yang lain pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, hanya ayah yang tidak mau pergi. Di kota kecil, ayah hanya bekerja sebagai pekerja musiman. Padahal di dalam kota sama sekali tidak ada pekerjaan yang bisa dia kerjakan.

Oleh karena itu, seumur hidup dia hanya mengandalkan ibu saya yang bekerja sebagai pekerja kasar. Karena tidak memiliki pekerjaan, suasana hatinya menjadi sangat tidak baik. Jadi seringkali dia mabuk- mabukan. Dan setelah mabuk, terkadang ayah memukul ibu atau kakak saya. Walaupun setelah itu ayah merasa menyesal, kebiasaan buruk ini sangat susah untuk diubah. Ibu dan saudara saya terusik seumur hidup olehnya. Pada saat kakak duduk di kelas dua SMP, dia kabur dari rumah dan semenjak saat itu ayah tidak pernah kembali lagi.

Sepengetahuan ibu kepala sekolah, ibu itu memiliki anak kedua. Namun setelah berumur satu bulan lebih, secara misterius anak itu menghilang begitu saja. Saat ibu kepala sekolah tahu bahwa saya dibesarkan di sebuah panti asuhan di daerah utara, beliau mulai menanyakan banyak hal kepada saya dan saya menjelaskannya satu per satu.

Beliau mulai tergerak hatinya dan kemudian mengeluarkan selembar amplop surat . Amplop ini ditinggalkan ibu saya sebelum ibu meninggal dan ditemukan di samping bantalnya. Kepala sekolah berpikir bahwa di dalamnya pasti terdapat barang-barang yang bermakna. Oleh karena itu, dia menyimpannya dan menunggu sampai ada keluarganya yang datang mengambil.

Dengan tangan yang gemetar, saya membuka amplop itu. Dalam amplop itu berisi tiket kereta api. Semua itu adalah tiket-tiket perjalanan dari kota kecil di bagian selatan ini menuju kecamatan Bao Shan kabupaten Xin Zhu, dan semuanya disimpan dengan baik. Kepala sekolah memberitahu saya bahwa setiap setengah tahun sekali, ibu saya pergi ke daerah di bagian utara untuk menemui salah satu saudaranya.

Namun, tidak ada satu orangpun yang mengenal siapa saudara itu.

Mereka hanya merasa bahwa setiap ibu saya kembali dari sana , suasana hatinya menjadi sangat baik.

Ibu saya menganut agama Budha di hari tuanya. Hal yang paling membanggakan baginya adalah ia berhasil membujuk beberapa orang kaya beragama Budha untuk mengumpulkan dana sebesar NT 1.000.000 yang disumbangkan ke panti asuhan yang dikelola oleh agama Katolik. Pada hari penyerahan dana, ibu saya juga ikut hadir.

Saya merasa merinding seketika. Pada suatu kali, ada satu bus pariwisata yang membawa para penganut agama Budha yang berasal dari daerah selatan. Mereka membawa selembar cek bernilai NT 1.000.000 untuk disumbangkan ke De Lan Center.

Para biarawati sangat berterimakasih dan mereka mengumpulkan semua anak-anak untuk berfoto bersama para penyumbang. Pada saat itu, saya yang sedang bermain basket. Saya juga ikut dipanggil dan dengan tidak rela, saya pun ikut berfoto bersama mereka. Sekarang saya menemukan foto itu di dalam amplop ini. Saya meminta orang untuk menunjukkan yang mana ibu saya. Saya tersentak seketika. Yang lebih membuat saya terharu adalah di dalamnya terdapat foto kenangan- kenangan wisuda saya yang telah difotokopi. Foto itu adalah foto saya bersama teman-teman saya yang sedang mengenakan topi toga. Saya juga termasuk di dalam foto itu. Ibu saya, walaupun telah membuang saya, tetap datang mengunjungi saya. Mungkin saja dia juga menghadiri acara wisuda saya.

Dengan suara tenang, kepala sekolah berkata, "Kamu seharusnya berterima kasih pada ibumu.

Dia membuangmu demi mencarikanmu lingkungan hidup yang lebih baik. Jika kamu tetap tinggal di sini, bisa-bisa kamu hanya lulus SMP, lalu pergi ke kota mencari kerja. Di sini hampir tidak ada orang yang mengecap pendidikan SMU. Lebih gawatnya lagi, jika kamu tidak tahan terhadap pukulan dan amarah ayahmu setiap hari, bisa-bisa kamu seperti kakakmu yang kabur dari rumah dan tidak pernah kembali lagi." Kepala sekolah kemudian memanggil guru yang lain untuk menceritakan hal-hal tentang saya.

Semuanya mengucapkan selamat karena saya bisa lulus dari Universitas Guo Li. Ada seorang guru yang berkata, bahwa di sini belum ada murid yang berhasil masuk ke Universitas Guo Li.

Saya tiba-tiba tergerak untuk melakukan sesuatu. Saya bertanya kepada kepala sekolah apakah di dalam sekolah ada piano. Beliau berkata bahwa pianonya bukan piano yang cukup bagus, tetapi terdapat organ yang masih baru. Saya membuka tutup piano dan menghadap matahari di luar jendela dan saya memainkan satu per satu lagu tentang ibu. Saya ingin orang-orang tahu, walaupun saya dibesarkan di panti asuhan tetapi saya bukanlah yatim piatu karena saya memiliki para biarawati yang baik hati dan senantiasa mendidik saya.

Mereka bagaikan ibu yang membesarkan saya, mengapa saya tidak bisa menganggap mereka selayaknya ibu saya sendiri? Dan juga ibu saya selalu memperhatikan saya. Ketegasan dan pengorbanannya lah yang membuat saya memiliki lingkungan hidup yang baik dan masa depan yang gemilang.

Prinsip yang saya tetapkan telah dilenyapkan. Saya bukan saja bisa memainkan lagu peringatan hari ibu, tetapi saya juga bisa menyanyikannya. Kepala sekolah dan para guru juga ikut bernyanyi.
Suara piano juga tersebar ke seluruh sekolah dan suara piano saya pasti berkumandang sampai ke lembah. Di senja hari ini, penduduk- penduduk di kota kecil akan bertanya, "Kenapa ada orang yang memainkan lagu tentang ibu?" Bagi saya hari ini adalah hari ibu.
Sebuah amplop yang dipenuhi tiket kereta api membuat saya untuk selamanya tidak takut untuk memperingati hari ibu.

Ini adalah sebuah kisah nyata dari rektor Universitas Ji Nan yang bernama Li Jia Tong.

"Berterima kasihlah kepada mereka yang telah membesarkan dan membimbing kita, hingga kita dewasa dan mencapai sebuah kesuksesan. Sekalipun mereka bukanlah ibu atau ayah kandung yang telah membesarkan kita. Tetapi ingatlah selalu budi yang telah diberikan kepada kita, hingga kita bisa seperti sekarang ini".

Tiap Hari Adalah Istimewa

By Ann Wells ( Los Angeles Times)
Kakak iparku membuka laci lemari pakaian kakakku yang paling bawah, lalu mengambil sesuatu terbungkus tissue putih dan mengulurkannya kepadaku sambil berkata: "Ini pakaian dalam yang sangat spesial."
Kubuka bungkusan itu, dan kutemukan sebuah pakaian dalam yang sangat menawan, lembut, terbuat dari sutera, disulam tangan, dengan tali sangat lembut. Tag harga masih tertempel, dengan kode-kode penjualannya yang rumit.
"Jane membelinya 8 atau 9 tahun yang lalu, dan belum pernah memakainya.Katanya ia ingin memakainya untuk suatu kesempatan yang sangat istimewa.Yah, rasanya inilah hari yang istimewa itu," kata kakak iparku lemah.
Ia mengambil pakaian dalam itu dari tanganku, dan meletakkannya di tas tempat tidur, bersama dengan pakaian lainnya yang kami persiapkan untuk dibawa ke rumah duka.
Ia memegang pakaian dalam itu sejenak, dan dengan tiba-tiba ia menutup laci tersebut keras-keras sambil berkata keras padaku: "Jangan pernah menyimpan sesuatu yang istimewa untuk kesempatan istimewa. Hidupmu tiap hari adalah istimewa."
Aku terus ingat kata-kata tersebut sepanjang upacara pemakaman dan hari-hari sesudahnya. Saya membantu dia dan keponakan-keponakan saya untuk melewati hari-hari berkabung setelah kematian kakakku yang mendadak. Aku juga terus memikirkan mereka sepanjang penerbanganku kembali ke California dari kota Midwestern di mana kakakku tinggal. Aku juga memikirkan hal-hal yang belum sempat didengar, dilihat atau dikerjakan oleh almarhum kakakku.
Aku juga memikirkan hal-hal yang sudah ia kerjakan tanpa menyadari Bahwa hal-hal tersebut sungguh sangat spesial. Aku terus memikirkan kata-kata kakak iparku, dan sepertinya kata-kata yang ia ucapkan saat hatinya penuh duka tersebut telah mengubah hidupku. Mendadak sepertinya aku telah membaca sedemikian banyak buku tetang kehidupan.
Aku lalu memandang ke luar jendela dan menikmati pemandangan udara yang indah, tanpa pusing lagi memikirkan bagaimana kebun kesayanganku yang telah kutinggal pergi beberapa hari.
Sesampai di rumahku sendiri,aku lalu menyempatkan diri untuk lebih Banyak berkumpul dengan keluargaku dan teman-temanku, dan langsung mengurangi kegiatan rapat-rapatku. Apabila diperlukan, hidup ini semestinya dipenuhi pola-pola untuk pengalaman tentang kenikmatan, dan bukan pertahanan serta beban. Sekarang saya mencoba untuk memperhitungkan waktu dengan lebih teliti dan mensyukurinya.
Aku tidak "menyimpan" sesuatu. Kami bahkan menggunakan chinawares (piring-piring buatan cina) dan koleksi kristal kami setiap hari, tanpa menunggu ada pesta, ada tamu atau lainnya.
Ketika kami kehilangan uang, ketika kran air bocor, ketika bunga camelia kami mekar, adalah saat-saat yang kami istimewakan.
Saya pergi ke pasar memakai pakaian yang indah, jika memang sedang ingin. Semua kami lakukan tanpa rasa sayang yang berlebihan terhadap barang-barang tersebut. Teorinya, kalau saya kelihatan lebih berada daripada orang-orang di sekitarku, saya juga akan menjadi tidak pelit terhadap diriku sendiri.
Saya tidak hanya memakai parfum kalau pergi ke pesta.
Pelayan di toko bangunan, tukang sayur di pasar, teller di bank, dan teman-temanku di pesta, memiliki hidung yang berfungsi sama. Kata-kata "suatu hari kelak" ataupun "hari-hari ini", mempunyai makna yang sama bagi saya. Jika ada hal-hal yang layak didengar, ditonton, dibaca atau dikerjakan, saya akan berusaha mendengar, menonton, membaca atau mengerjakannya sekarang juga.
Saya tidak tahu apa kira-kira yang akan almarhum kakakku apabila ia tahu bahwa keesokan harinya ("besok" adalah kata-kata yang tidak pernah kita bayangkan akan tidak terjadi) ia sudah tidak akan ada lagi di dunia ini. Mungkin ia akan menelpon seluruh keluarganya dan beberapa teman dekatnya, mungkin ia akan menelpon teman-teman lamanya dan meminta maaf akan kesalahan-kesalahan yang ia lakukan di masa lalu. Saya bahkan juga membayangkan bahwa ia justru akan pergi ke sebuah restoran cina yang sangat ia sukai.
Tapi semua itu hanya perkiraanku saja. Kita tidak pernah tahu.
Hal-hal tersebut pasti akan membuat aku marah bila belum dapat saya lakukan padahal saya tidak memiliki waktu lagi. Marah karena selama ini saya selalu menunda pertemuan-pertemuan dengan teman-teman baik saya, meskipun Saya sangat ingin berjumpa dengan mereka.
Marah, karena selama ini saya jarang membalas surat-surat yang saya terima. Marah dan menyesal karena selama ini saya jarang sekali mengatakan pada isteri dan anak-anakku, betapa Saya menyayangi mereka. Kini saya selalu mengusahakan untuk tidak menunda atau menahan hal-hal yang sekiranya akan menambah keceriaan, kesulitan atau kesedihan dalam hidup ini. membuat saya tertawa.
Dan setiap pagi, begitu saya membuka mata, saya katakan pada diri saya sendiri, bahwa hari itu adalah hari yang spesial. Setiap hari, setiap menit, setiap nafas, adalah benar-benar anugerah yang indah dari Tuhan.
Jika anda menerima mail ini, pasti karena ada orang yang peduli dan Sayang kepada anda. Jika anda selama ini terlalu sibuk, cobalah berhenti sejenak.
Sempatkan beberapa menit saja memikirkan orang-orang yang dekat di hati anda, teman-teman yang telah memberikan warna pada hidup anda, guru, pembimbing, siapapun. Kalau perlu, forward email ini kepada mereka, just to show that you care.

Nama Orang Jepang Dan Pekerjaanya

Nama orang Jepang & jenis pekerjaanya

>Kuraba Sakumu --> Pencopet.
>Sayabisa Urusi --> Calo.
>Nikita Sukanari --> Penari di tempat hiburan.
>Samakami Sampepagi --> Cewek penghibur di nightclub.
>Takasi Kamucoba --> Sales door to door.
>Kosewa Rumaku --> Pemilik rumah kontrakan.
>Kitakasi Murasaja --> Seorang pemilik toko.
>Minumi Kabeh --> Seorang pemabuk.
>Nanako Kasisamakita --> Menerima pakaian dalam bekas.
>Yukasi Kitaterima --> Kasir.
>Akusuka Takuti --> Preman.
>Mukamu Sayabedaki --> Pekerja salon.
>Sini Takupotongi --> Tukang pangkas.
>Ayodiri Satusatu --> Pemimpin upacara baris-berbaris.
>Takada Gaji --> Pengangguran.
>Aigaya Sanasini --> Fotomodel.
>Akubuka Kamumasuki --> Penjaga pintu gerbang.
>Sukabawa Sayuri --> Tukang sayur.
>Tyada Ruma --> Gelandangan.
>Yukira Kitaawasi --> Pengawas Pajak.
>Kanji Kitakasi --> Tukang jual tepung.
>Maunya Chiumi --> Parfum tester.
>Kusabuni Itunoda --> Tukang cuci.
>Satemura Oke --> Tukang sate.
>Disini Adaguchi --> Penjual keramik.
>Masimuda Masutipi --> Artis cilik.

MELAHIRKAN TANPA RASA SAKIT

- Jawaban - Melahirkan merupakan sebuah proses yang
mendebarkan sekaligus dinantikan oleh pasangan
suami-istri. Terlebih jika persalinan tersebut adalah
pengalaman pertama atau anak yang sudah lama ditunggu.
Dahulu hanya ada dua pilihan melahirkan, yakni normal
(pervaginam) dan bedah caesar (perabdominam). Untuk
proses melahirkan secara normal, kini para ibu punya
pilihan baru, yakni melahirkan dalam air (waterbirth).




Di negara-negara Eropa timur, Amerika, dan beberapa
negara Asia, proses melahirkan dalam air bukanlah hal
baru. Di Indonesia, proses persalinan ini baru
diperkenalkan pada tahun 2006. Menurut penjelasan Dr.
T. Otamar Samsudin, Sp.OG, dengan melahirkan bayi
dalam air, si ibu tidak akan merasakan rasa sakit
seperti ketika persalinan normal di atas tempat tidur.
"Hal ini akibat sirkulasi darah uterus lebih baik dan
si ibu merasa lebih rileks," ujarnya.



Melahirkan dalam air memang memiliki kelebihan
tersendiri, yakni adanya relaksasi terhadap semua otot
tubuh karena berendam dalam air hangat. Selain itu
perineum (bibir vagina) menjadi lebih elastis dan
rileks sehingga robekan (episiotomi) bisa dihindarkan.
"Karena tubuh rileks, tubuh akan memproduksi endorphin
yang merupakan penghambat rasa sakit," tambah Otamar.
Hal tersebut diakui oleh seorang ibu yang melahirkan
dalam air, Radhite Handayanie (33) yang bekerja di
bagian HRD pada sebuah perusahaan asing. "Saya merasa
lebih rileks ketika berada di air, padahal sebelum
masuk ke air saya merasakan sakit saat kontraksi,"
katanya membagi pengalaman.



Pada dasarnya, proses dan prosedur persalinan dalam
air sama saja dengan proses normal lainnya, hanya saja
tempatnya berbeda, yakni dalam kolam yang di dalamnya
berisi air hangat yang suhunya disesuaikan dengan suhu
tubuh, yakni 34-36 derajat celcius. Si ibu baru akan
masuk ke dalam kolam setelah pembukaan ke 6. Lamanya
waktu proses melahirkan dala air bervariasi, namun
pada umumnya berlangsung lebih cepat dibanding
melahirkan di tempat tidur. "Ada pasien yang baru 10
menit di kolam bayinya sudah lahir," kata Otamar.
Ketika berada di dalam kolam, ibu hamil juga mengejan
seperti persalinan biasa dengan dipandu dokter dan
bidan yang berada di sekitar kolam.



Selain berguna bagi ibu, melahirkan di kolam ternyata
juga memberikan efek positif terhadap bayi, yakni
mengurangi kemungkinan kepala bayi trauma akibat jalan
lahir yang sempit. "Saat si ibu berendam di air
hangat, otot lebih rileks sehingga panggul menjadi
lebih lebar dan bayi dapat keluar dengan mudah," papar
Dr. Keumala Pringgardini, spesialis anak. Kondisi air
kolam yang hangat konon membuat bayi tidak merasakan
perbedaan suhu yang ekstrim dengan air ketuban,
sehingga bayi tidak shock saat meluncur ke dalam
kolam. Lantas, apakah bayi tidak akan menelan air?
Menurut penjelasan Otamar, selama berada dalam air,
bayi tidak akan bernapas karena pada saat bayi lahir,
kadar prostaglandinnya masih tinggi dan otot diafragma
dalam tubuhnya belum bekerja. "Temperatur air yang
mendekati temperatur air ketuban juga menyebabkan bayi
tidak terangsang untuk bernapas," ujar dokter yang
berpraktek di berbagai rumah sakit ini.



Kendati proses melahirkan di dalam air terlihat
menyenangkan, namun tidak semua ibu hamil bisa
melakukannya. Terutama untuk mereka yang mengalami
preeklamsia, kemungkinan bayi lahir prematur,
kehamilan kembar, sungsang, adanya pendarahan dan
infeksi pada ibu, serta ibu hamil yang memiliki
penyakit herpes. "Air kolam harus dijaga tetap steril,
sedangkan kuman herpes tidak akan mati dalam air,"
kata Otamar. Selain higienitas air, hal lain yang
perlu diperhatikan adalah keterampilan tenaga penolong
saat persalinan. Selain dokter kandungan, bidan dan
perawat, dokter anak juga ikut memantau untuk
melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir. Hal ini
untuk mengatasi ada tidaknya air yang masuk atau
gangguan lainnya.


Di luar negeri, proses melahirkan di dalam air banyak
direkomendasikan oleh dokter karena proses melahirkan
menuntut rasa percaya diri dan ketenangan yang tinggi
dari sang ibu. Kondisi ibu yang nyaman juga akan
membuat bayi mampu beradaptasi terhadap lingkungan di
luar rahim dengan baik. Jika anda tetarik pada metode
ini, maka sebaiknya anda menyiapkan dana kelahiran
sedikit lebih banyak dibanding proses melahirkan
normal biasa.

PEMAIN BOLA

Ada 26 orang gila, mereka mau di uji kesehatan mentalnya di Amerika.
Mereka diangkut pake pesawat Hercules yang besar! Saat di udara, orang2 gila itu
berisik karena bermain bola di dalam pesawat. Sang kapten marah dan menyuruh co-pilot
untuk menenangkan mereka. "Hoi! Berisik banget sih! Jangan maen bola di dalem pesawat dong!!!", bentak co-pilot kepada orang2 gila. Akhirnya situasi menjadi tenang.
Tapi lama2 si kapten curiga karena situasinya terlalu tenang. Dia menyuruh
lagi co-pilotnya untuk cek ke belakang. Ketika co-pilot datang, dia kaget
setengah hidup! Orang gilanya tinggal 4 orang!!!

"Hei, kalian! Koq tinggal ber-4? Yang lain ke mana?"
"Abisnya ga boleh maen bola di dalem pesawat sih. Mereka jadi main bola di luar."
"HAH?! Terus, kalian kenapa bisa ada di dalem?"
" Kan kita pemain cadangan..."

FRIENDS

Suatu hari, ketika saya(cowok) masih duduk dikelas 1 SMA, saya melihat seorang anak dari kelas saya berjalan pulang dari sekolah . Namanya Kyle(cowok). Seperti ia menenteng semua bukunya. Lalu saya pikir, " kenapa ada orang yg masih mau membawa bukunya pulang pada hari Jumat. " Pasti dia anak yang aneh, karena kalau saya pikir setiap akhir pekan acara saya sudah padat terencana, ya pesta, pertandingan sepak bola, dan lain - lain. Jadi, sambil menggelengkan kepala,aku melangkah. Tiba - tiba saya melihat sekelompok anak kecil berlari ke arahnya, dan dengan sengaja menabraknya. Bukunya berhamburan, dan ia pun jatuh ketanah berlumpur. Kacamatanya melayang jatuh ke rerumputan, kira - kira 10 kaki jauhnya dari tempat dimana Ia jatuh.. Ia menatap ke atas, dan kulihat kesedihan yang amat mendalam diwajahnya. Hatiku tergerak, dan merasa kasihan kepadanya. Aku melangkah perlahan menghampirinya. Sambil merangkak , Ia melihat ke sekeliling, mencari kacamatanya. Kulihat matanya berlinang. Kuambil kacamatanya dan kuberikan padanya. " Anak - anak tersebut memang sangat nakal, " kataku kepadanya. Ia menatapku dan berucap lembut : " Hey, terima kasih " Ia tersenyum lebar. itulah senyuman tertulus, tanda ucapan terima kasih, yang pernah kulihat selama ini.

Aku bantu dia mengumpulkan buku - bukunya yang berserakan, sambil kutanya dimana Ia tinggal. Ternyata, Iatinggal dekat rumahku. Aku lalu bertanya, kalau dia memang tinggal dekat rumahku, bagaimana mungkin aku belum pernah melihat dia sebelumnya. Ia bercerita bahwa sebelumnya ia sekolah di sebuah sekolah swasta. Aku memang belum pernah bergaul dengan anak dari sekolah swasta sebelumnya. Sepanjang jalan ia bercerita, sementara buku - bukunya kubawakan. Ternyata, ia anak manis juga. Aku tanyai apakah dia mau bermain sepakbola bersama saya, dan ia menjawab : "ya ", dengan bersemangat. Kami berjalan bersama sepanjang akhir pekan, dan ternyata , semakin kukenal Kyle, semakin suka aku padanya. Teman - temanku juga menyukainya.

Hari Senin tiba dan kulihat Kyle dengan setumpuk bukunya lagi. Kudekati dia dan kukatakan sambil bercanda: "Gila kamu,Kyle! Kamu bisa mengencangkan otot - ototmu dengan mengangkut buku - bukumu setiap hari." Ia cuma tertawa dan memberikan separuh bukunya kepadaku. Selama 4 tahun kemudian, kami terus bersahabat. Ketika kami sudah duduk di kelas senior, dan kami harus mulai memikirkan tentang Universitas, Kyle memutuskan untuk melanjutkan ke Georgetown, dan saya berencana ke Duke. Saat itu saya tahu, bahwa persahabatan kami akan terus abadi, dan bahwa jarak yang memisahkan kami tidak akan menjadi penghalang. Ia akan menjadi seorang dokter, dan saya akan mengambil jurusan bisnis, karena saya mendapatkan beasiswa dari kegiatan sepakbola saya.

Kyle memang seorang bintang kelas dan aku bahkan sering menggodanya sebagai kutu buku. Sebagai bintang kelas, Ia harus menyiapkan pidato perpisahannya . Pada Saat - saat seperti itu, aku bersyukur, bukan aku yang harus berdiri di mimbar dan dan berpidato. Persis pada hari wisuda kami, aku lihat Kyle tampak begitu gagah. Benar - benar seorang anak SMA yang kerja keras dan berhasil yang sungguh - sunggu patut dicontoh. Teman ceweknya banyak. Dalam hal satu ini aku sering iri padanya . Tapi aku juga melihat bahwa ia sangat gelisah menjelang saat pidatonya. Maka aku dekati dia dan kutepuk punggungnya : "Hai, Kawan ! pasti OK." Dia terdiam melihatku dengan tatapan yang sungguh - sungguh penuh terima kasih, lalu katanya dalam - dalam :" terima kasih ."

Ketika hendak memulai pidatonya, dia mengambil nafas dalam - dalam dan mulai berkata: "Wisuda adalah saat untuk mengucapkan terima kasih kepada orang - orang yang telah membantu kita melewati masa - masa yang berat. Orangtua kita,guru - guru, teman sekamar, mungkin para tutor, tetapi yang paling banyak adalah teman. Saya berdiri disini dan akan menceritakan sebuah kisah nyata."

Aku menatapnnya dengan rasa tidak percaya pada apa yang kemudian kudengar. Ia bercerita bahwa suatu hari ia merasa sangat putus asa, hingga ia berniat hendak bunuh diri diakhir minggu. Ia memulai dengan mengosongkan lockernya supaya mamanya tidak repot nantinya, dan ia mengangkut semua bukunya pulang. Sambil terus bercerita, ia menatapku sambil tersenyum. "Untungnya, saya diselamatkan. Seorang teman saya menyelamatkan saya dari rencana putus asa tersebut." Saya menangkap getaran dalam suaranya, dan ia terdiam mengambil nafas dan mengatur emosinya kembali. Saya juga menangkap emosi para hadirin, hampir semua para menahan nafas dan terhanyut dalam cerita tersebut. Semua mata menatap pemuda pintar dan tampan yang sungguh populer itu menceritakan kenangannya tatkala melewati masa yang paling sulit dalam hidupnya. Saya juga melihat orangtuanya melihat kearahku dengan tersenyum. Belum pernah aku merasakan rasa yang begitu mendalam..

MANFAAT PAPAIN

Dari Bahan Kosmetik

hingga Obat Cacing

Kebanyakan orang selama ini

hanya mengenal buah pepaya (Carica papaya L) sebagai makanan pelengkap

atau pencuci mulut jika sudah masak. Paling jauh, orang mengenal getah pepaya

untuk pelunak daging dan belum banyak yang tahu bahwa tumbuhan itu mengandung

banyak manfaat dan khasiat.

Batang, daun, dan buah

pepaya mengandung getah berwarna putih yang mengandung enzim pemecah protein

atau proteolitik dan populer dengan sebutan papain. "Enzim ini banyak

digunakan dalam berbagai kegiatan industri, seperti industri farmasi sebagai

bahan obat, kosmetik, tekstil, penyamakan kulit dan lainnya. Namun sayang,

hanya sebagian kecil masyarakat kita yang melakukan budidaya pepaya

tersebut," kata staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lambung

Mangkurat (Unlam) Banjarmasin

(Kalimantan Selatan) Supiyatna.

Di antara getah batang,

daun, dan buah, kata Supiyatna, getah yang berasal dari buah lah yang paling

berkualitas. Papain dari batang dan daun hanya memiliki aktivitas proteolitik

sekitar 200 MCU/ gram (g) sementara dari buahnya jauh lebih banyak, sekitar 400

MCU/g. Sedangkan produksi papain dari buah bisa mencapai sekitar 440 kg/tahun/

hektar.

Ada tiga kategori papain yang dibutuhkan pembeli di luar

negeri, yakni papain kasar (crude papain), papain bersih (refined

papain), dan papain murni (pure papain). Di pasaran Amerika Serikat

kini telah ditetapkan spesifikasi mutu papain oleh Botanical Derivatives

Catalogue. Artinya, jika mutunya tidak sesuai dengan standar yang ditentukan,

mereka tidak akan membeli. Dan, pada umumnya importir AS menyukai pengemasan

dalam kantung plastik berisi gas nitrogen yang dimasukkan ke dalam kaleng.

Sementara importir Inggris menyukai pengemasan dalam drum berlapis polietilen

dengan kapasitas 20-25 kg.

Penggunaan enzim dalam

berbagai kegiatan di Indonesia

semakin meluas. Sementara badan usaha yang memproduksi enzim tersebut masih

sangat sedikit karena bahannya harus diimpor. Padahal, di mana pun tanaman

pepaya di Tanah Air bisa tumbuh dengan baik.

Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan enzim papain

ini, yakni tidak bersifat toksik, tak ada reaksi samping, tak ada mengubah

tekanan, suhu dan pH yang drastis, dan pada konsentrasi rendah sudah bisa

berfungsi baik.

Halal Guide

http://www.halalguide.info Powered by Joomla! Generated: 25 April, 2008, 13:40

Konon, produksi papain dunia

sekitar 275 ton per tahun. Sri Lanka,

Uganda, Tanzania, Meksiko, Brasil, dan Argentina

justru melakukan perkebunan besar pepaya yang khusus memproduksi papain. Pasar

papain mereka sudah tetap, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Belgia, dan

Belanda. Harga papain di Tanah Air saat ini sekitar Rp 300.000/kg.

***

MANFAAT pertama papain

adalah pelunak daging. Daging dari hewan tua dan bertekstur bisa menjadi lunak.

Pada pH, suhu, dan kemurnian papain, daya pemecahan protein yang dimiliki

papain dapat diintensifkan lebih jauh menjadi kegiatan hidrolisis protein.

Harga produk itu saat ini sangat mahal.

Papain juga banyak

digunakan sebagai bahan aktif dalam preparat farmasi seperti obat gangguan

pencernaan, dispesia, dan obat cacing. Dalam rangka pembedahan papain bisa

digunakan sebagai obat pengendali oedema dan imflamasi.

Yang banyak digunakan saat

ini adalah bahan aktif untuk krim, pembersih kulit muka. Sebab, papain bisa

melarutkan sel-sel mati yang melekat pada kulit dan sukar terlepas secara

fisik. Noda dan flek di wajah bisa dikikis oleh papain hingga menjadi mulus dan

bersih. Papain pun bisa digunakan sebagai bahan pembuat pasta gigi, sebab bisa

membersihkan sisa makanan apa saja yang melekat di gigi.

Manfaat lainnya adalah,

bahan perenyah pada pembuatan kue kering seperti cracker, bahan

penggumpal susu pada pembuatan keju, bahan pelarut glatin, dan bahan pencuci

lensa.

Pada pembuatan bir yang

diolah dengan cara fermentasi kecambah gandum dan jika didiamkan lama atau

kondisi sekitarnya dingin, maka akan berubah menjadi keruh. Ini disebabkan

dalam kecambah gandum terdapat senyawa polifenol-protein yang terbawa dalam bir

akan terpisah dan mengendap, yakni berupa dispersi padatan yang sangat luas

melayang di seluruh cairan bir.

Pektin juga dihasilkan dari

buah pepaya tersebut. Menurut Supiyatna, industri makanan dan minuman telah

menggunakan pektin sebagai bahan pemberi tekstur pada roti dan keju, bahan

pengental dan stabilizer pada minuman sari buah, bahan pokok pembuatan jelly,

jam, dan marmalade.

Sedang di industri farmasi,

pektin digunakan sebagai emulsifier bagi preparat cair dan sirup, obat

diare pada anak-anak, obat penawar racun logam, bahan penurun daya racun dan

meningkatkan daya larut obat sulfa, memperpanjang kerja hormon dan antibiotika,

bahan pelapis perban (pembalut luka) guna menyerap kotoran dan jaringan yang

rusak serta bahan kosmetik, oral atau injeksi untuk mencegah pendarahan. (Kompas

Halal Guide

Lyrik lagu ' WHEN I NEED YOU'


When I need you

I just close my eyes and I'm with you

And all that I so want to give you

Is only a heartbeat away


When I need love

I hold out my hands and I touch love

I never knew there was so much love

Keeping me warm night and day


Miles and miles of empty space in between us

The telephone can't take the place of your smile

But you know I won't be travelling forever

It's cold out So hold out And do like I do


When I need you

I just close my eyes and I'm with you

And all that I so want to give you

Is only a heartbeat away


It's not easy when the road is your driver

Honey that's a heavy load that we bear

But you know I won't be travelling a lifetime

It's cold out So hold out And do like I do


When I need you When I need love

I hold out my hands and I touch love

I never knew there was so much love

Keeping me warm night and day

When I need you I just close my eyes And you're right by my side

Keeping me warm night and day

I just hold out my hand Hold out my hand

And I'm with you All I wanna give you Is only a heartbeat away

When I need you

OBAT SAKIT PANAS

Dear................

Disini aku mau berikan sebbuah tips untuk mengatasi sakit panas.
Caranya adalah sediaakan bahan-bahan seperti dibawah:
1. Buah peer warna kuning kupas kulitnya
2. Parutan kelapa tutup dengan plastik

Caranya:
1. Parut buah peer dengan parutan kemudian tanpaa ditambah air peras didalam gelas.
2. Tanpa menunggu lama lalu minum.

Obat ini biasanyaa aku gunakan untuk menstaabilkan panas pada saudaraa-saudaraku yang terkena penyaakaait typus.